PALEMBANG,BS - Tahapan Pemilu Serentak 2024 telah telah dimulai, upaya menjadikan pesta demokrasi lima tahunan ini aman, damai dan sejuk menjadi harapan semua pihak. Salah satu upaya itu seperti penyelenggaraan kegiatan Focus Discussion Group (FGD) bertajuk Mencegah Berita Hoax, Isu SARA dan Hate Speech Jelang Pemilu 2024 yang dihelat Direktorat Intelkam Polda Sumsel, Kamis (28/7).
"Perlunya kesadaran bersama dari seluruh elemen masyarakat yang harus bijak dalam bermedia sosial. Karena Berita Hoax, Isu SARA dan Hate Speech itu disebar melalui media sosial,"kata Direktur Ditintelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Drs Iskandar Fitriana Sutrisna.
Menurut Iskandar, upaya pencegahan baik preventif maupun preemtif merupakan tugas Ditintelkam., sementara untuk tindakan represif terkait pelanggaran hukum diserahkan kepada Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
"Sesuai arahan Pak Kapolri tidak semua pelanggaran langsung ke ranah pidana. Tapi perlu dilakukan pendekatan yang soft, salah satunya karena melihat kondisi lapas kita yang over capasity,"ujar dia
Komisioner Bawaslu Sumsel Syamsul Alwi yang menyebut dalam penyenggaraan pemilu ada tiga racun demokrasi diantaranya hate speech (ujaran kebencian) dan money politic (politik uang).
"Yang masih menjadi ganjalan masih adanya paradigma di masyarakat terkait isu SARA dan berita hoax yang merupakan isu sensitif. Di tengah kondisi masyarakat kita yang majemuk, hal semacam ini perlu menjadi perhatian kita bersama dsn Bawaslu tidak dapat bekerja sendiri tapi butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat,"kata Syamsul.
Oleh karena itu ia mengajak seluruh elemen untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar money politik tidak terjadi di masyarakat pada pemilu nanti.
"Ini yang berat memberikan pemahaman pola pikir kepada masyarakat agar tidak mau menerima money politik dan sebagainya untuk mempengaruhi pemilih, pilih lah dengan hari nurani bukan karena janji atau barang pemberian,"katanya.
Komisioner KPU Sumsel Hendri Almawijaya tak menampik berkaca akan pelaksanaan Pemilu 2019 intensitas penyebaran berita hoax, isu SARA dan Hate Speech kian meningkat seiring dengan akrabnya masyarakat dengan medsos.
"Terjadi upaya eksploitasi berita-berita politik terutama yang terkait pemilu yang cendrung menghujat pihak tertentu,"sebut Hendri.(suh)
Category: Palembang