PALEMBANG, BS - Kader secara nasional menyerukan penolakan terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).karena dengan kenaikan ini ekonomi masyarakat diprediksi kian terpuruk
Ketua BPPM (Badan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) DPC Demokrat Palembang Siska Windiyarti S,Pd mengungkapkan semua sektor akan terdampak dari kebijakan pemerintah ini.
"Seharusnya pemerintah tidak menaikan BBM karena dampak dari kenaikan kebutuhan masyarakat akan mengalami kenaikan juga terutama kebutuhan dasar dan lainnya,"kata Siska, Selasa (6/9)
Ia mengatakan,kenaikan BBM akan membuat beban masyarakat menjadi lebih berat.
"Harga dari seluruh sektor akan mengalami kenaikan dampak dari kenaikan BBM,kemudian ekonomi masyarakat belum pulih.kita menolak dari kebijakan ini,"kata Siska yang juga Ketua Organisasi UMKM HR Academy.
Kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir yaitu minyak goreng naik,telur ayam, ayam,cabai dan lainnya,ini kebutuhan dasar masyarakat sehingga makin memberatkan masyarakat.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan menaikkan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax pada 3 September 2022 lalu. Harga Pertalite resmi dinaikkan menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650 per liter, harga Solar naik menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150 per liter, dan Pertamax naik menjadi Rp 14.500 per liter dari Rp 12.500 per liter.
Meski ada kenaikan harga BBM, subsidi energi hingga akhir tahun ini diperkirakan masih melonjak menjadi sekitar Rp 650 triliun dari asumsi awal Rp 502,4 triliun.(suh)