PALEMBANG, BS - Penolakan terhadap kenaikan BBM subsidi terus disuarakan oleh seluruh elemen masyarakat, kini giliran CYBER DPD Bintang Muda Indonesia (BMI) Demokrat Sumsel, Arief Boediman yang mempertanyakan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT-BBM) yang diberikan pemerintah diIbaratkan cerita di negeri dongeng.
Pemerintah telah memutuskan pengalihan subsidi BBM agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran. Presiden juga telah memerintahkan Menteri Keuangan, Menteri Sosial, dan Menteri Ketenagakerjaan untuk segera membagikan BLT BBM dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
"Dibalik kicauan pemerintah tentang BLT yang seakan peduli terhadap masyarakat (wong cilik) usai menaikkan BBM. Kenyataanya tak seindah fakta dilapangan."kata Wakil Kepala CYBER DPD BMI Demokrat Sumsel Arief Boediman, Minggu (17/9)
Diketahui, pemerintah secara resmi mengumumkan pengalihan subsidi BBM pada Sabtu (03/09) lalu di Istana Merdeka, Jakarta. Dengan pengalihan subsidi BBM tersebut, pemerintah memberikan sejumlah bantuan sosial bagi masyarakat.
Arief mengungkapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang selama ini diberikan pemerintahan Jokowi tidak tepat sasaran. Menurut ia orang-orang yang mendapatkan BLT ialah orang yang berkecukupan, dan bukan masyarakat miskin yang membutuhkan.
Ia juga menyampaikan, bahwa dirinya terjun kelapangan sejak Januari 2022 hingga saat ini. Berinteraksi secara langsung dengan masyarakat (face to face) mulai dari pedagang, pelaku UMKM, hingga lapisan terbawah sekalipun. Menurut dia, jika pemerintah benar-benar ingin meringankan beban masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu, seharusnya bantuan tersebut tepat dan akurat.
"Di tempat saya itu Kec. Sukarami dan Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Pelembang, banyak masyarakat ekonominya ekstrim namun tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebaliknya masyarakat yang mendapatkan bantuan malahan yang berkecukupan secara ekonomi. Kalau melihat kenyataan ini, kita seperti hidup di negeri dongeng dengan cerita yang indah namun kenyataannya tak seindah ekspektasi."tukasnya.(suh)
Category: Politik