PALEMBANG - Pemilih pasangan presiden dan calon wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pilpres lalu diprediksi lebih banyak mengalir ke calon gubernur Herman Deru (HD) ketimbang calon gubernur lain.
Limpahan suara ketua umum partai Gerindra dan putra sulung presiden Jokowidodo tersebut mayoritas ke mantan gubernur Sumsel.
Direktur ekeskutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, St, MT, M.IKOM, Pol mengatakan kuatnya pemilih Prabowo Gibran menjatuhkan pilihan pada mantan Bupati dua periode OKU Timur ini secara staistik angkanya tergolong signifikan. Salah satu alasan pemilih menjatuhkan pilihannya kepada H Herman Deru adalah karakter/sifat Herman Deru yang dipersepsikan pemilih sama dengan Prabowo Gibran.
Diantara parameter survei tersebut adalah sifat perhatian pada rakyat, sudah ada bukti nyata hasil kerjanya dan ramah/mudah ditemui masyarakat serta suka blusukan.
“Sejak masih menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan sampai sudah melepaskan jabatanya sebagai gubernur Sumatera Selatan, pemilih Prabowo mayoritas mmenjatuhkan pilihannya kepada HD. Kalau di statistic namanya cross tabulasi artinya ketika responden menjawab pilihannya pada salah satu calon paslon presiden dan wakil presdiden yang kemarin bertarung dan kita tanyakan juga pilihan calon gubernur,"kata Arianto, Rabu 8 april 2024.
Perolehan hitung suara pilpres di Sumsel adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (18,6 %), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (69,8 %), Ganjar Pranowo-Mahfud MD (11,6 %). Khusus pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (69,8 %) tersebut, ada 73,8 % pemilih menjatuhkan pilihan ke calon gubernur H Herman Deru, H Mawardi Yahya ( 9,9 %), Heri Amalindo (6,2 %) dan Tidak tahu/tidak jawab ( 10,1 %). Artinya, efek Prabowo-Gibran lebih dominan ke Herman Deru pemilihnya, bukan ke calon lain Ada korelasi positif (linear) antara pemilih Prabowo-Gibran dengan calon gubernur H Herman Deru ketimbang calon gubernur lainnya,"kata dia.
Lebih lanjut dikatakan lulusan terbaik magister ilmu komunikasi politik ini, limpahan suara pemilih Prabowo-Gibran mengalir kuat ke H Herman Deru meskipun partai politiknya berbeda. Faktor figure/sosok H Herman Deru sebagai perhatian pada rakyat justru menghapus semua persepsi yang dibangun lawan-lawan kompetitorya, terutama pada pilihan partai politik yang berbeda dan suku/etnis. Hal ini terlihat sebaran pemilih dari partai politik dengan pilihan calon gubernur. Mayoritas di atas 50 % pemilih partai politik menjatuhkan muara pilihan calon gubernur pada H Herman Deru. Kondisi ini merupakan salah satu indikator bahwa H Herman Deru sangat dinamis menarik pemilih dari partai politik manapun.
“llMeskipun H Herman Deru sebagai ketua DPW partai Nasdem, tetapi sebaran pemilih partai politik lainnya lebih besar memilih H Herman Deru. Angkanya juga cukup fantastis, di atas 50 % pemilih partai politik lainnya memilih H Herman Deru sebagai calon gubernur. Ritme elektabilitas sebaran partai politik ini bisa dipertahankan bahkan meningkat kalau dilihat dari trend elektabilitas sebaran pemilih ke H Herman Deru meskipun tidak lagi menjabat sebagai gubernur Sumatera Selatan,” terang lelaki yang gemar mekakai baju batik ini.
Ketika ditanya media elektabilitas H Herman Deru saat ini, mantan auditor survei capres partai Demokrat ini mengatakan untuk saat ini H Herman Deru masih unggul dari calon gubernur yang akan maju pada pilkada Sumsel. Keunggulan elektabilitas H Herman Deru masih signifikan secara statistic meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur Sumsel
“Elektabilitas H Hermaan Deru masih kuat, berkisar antara 56 %-68 % pada saat survei digelar ( akhir April 2024). Ritme elektabilitas H Herman Deru yang kuat tentunya harus membuat calon gubernur lainnya lebih bekerja ekstra keras untuk menyalip elektabilitas H Herman Deru,"ujarnya.(suh)
Category: Politik