Dari hasil survei itu diketahui bahwa elektabilitas Prabowo di Jatim berada di angka 37,3%. Jumlah itu berbanding tipis dengan elektabilitas Ganjar. Calon yang diusung PDIP itu memiliki elektabilitas 34,2%. Sedangkan Anies Baswedan di posisi terbawah dengan perolehan 7,1%.
Survei ini dilakukan pada periode 5-10 Juli 2023 di 80 kelurahan dan desa terpilih di 31 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan metode multistage random sampling dan margin of error +-3,5%. Dari setiap Desa/Kelurahan itu dipilih acak RT/ RW dengan jumlah proporsional. Total responden sebanyak 800 orang.
Koordinator Tim Survei Laboratorium Ilmu Politik UMM Ruli Inayah Ramadhan menyampaikan bahwa selain elektabilitas, survei juga mengukur tingkat kepopuleran bakal calon presiden.
Lagi-lagi, kepopuleran tertinggi masih dipegang oleh Prabowo Subianto. Selanjutnya baru disusul oleh Ganjar Pranowo, kemudian Anies Baswedan.
"Untuk popularitas di urutan pertama Prabowo dengan persentase 90,5% responden mengenal, disusul Ganjar dengan perolehan 83,9%. Sedangkan Anies Baswedan ada di urutan keempat dengan perolehan 71,3% setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa," katanya, Kamis (10/8/2023).
Menanggapi hasil survei itu, Pengamat Politik dan Guru Besar Ilmu Politik Unair Kacung Marijan menyampaikan bahwa tidak ada hasil yang cukup mengejutkan dari survei peta opini publik Jatim pada Juli 2023. Menurutnya yang menarik elektabilitas Anies terpaut jauh dengan Ganjar dan Prabowo.
"Memang survei pilpres itu Prabowo dan Ganjar paling unggul. Cuman di Jawa Timur ini yang membedakan survei dengan nasional adalah Anies jauh terbelakang dibandingkan dua calon itu. Padahal kalau survei nasional jaraknya nggak terlalu jauh," katanya.
"Itu juga yang mungkin menjadi alasan dalam minggu-minggu ini Anies sering datang ke Jawa Timur untuk memperkenalkan diri. Bisa jadi setelah Anies sering turun ke Jatim akan terjadi perubahan,"uarnya.(suh)